Selasa, 21 Juni 2011

Padang Gurun Menjadi Taman TUhan

Padang Gurun Menjadi Taman Tuhan
Rut 1:1-6

Kebenaran ini memperlihatkan kepada kita bagaimana Elimelekh menghadapi masa-masa yang sulit dalam hidup mereka dan kemudian dia salah dalam mengambil keputusan. Ia tidak mengambil keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.  Kesalahannya dalam mengambil keputusan inilah yang membuat keluarganya mengalami hal yang buruk di Moab yang mungkin tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Apapun situasi dan kondisi yang kita hadapi dihari-hari ini janganlah kita sampai salah dalam mengambil keputusan,

Oleh sebab itu untuk menghadapi masa-masa yang sulit, kita harus tahu apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan. Keputusan–keputusan yang kita buat haruslah sesuai dengan kehendak Tuhan. Berdasarkan kebenaran ini ada dua hal yang tidak boleh dilakukan, tapi justru dilakukan oleh Elimelekh.

1.    Menjadi Takut.
Elimelekh menjadi takut dengan kelaparan yang terjadi dan berpikir kalau tetap bertahan di Betlehem mereka sekeluarga akan mati. Kita tidak boleh takut, karena ketakutan tidak akan pernah merubah apapun dalam kehidupan kita.
Kel 14:10-14, Ketika Israel keluar dari Mesir ,Firaun dan kekuatan bala tentaranya mengejar mereka, sehingga membuat Israel ketakutan karena mereka terkepung dengan laut di depan dan tentara Mesir di belakang. Sepertinya tidak ada jalan keluar bagi mereka. Israel melihat keadaan dan mereka menjadi takut. Kita tidak boleh melihat keadaan karena kalau kita fokus pada keadaan, kita akan gemetar dan ketakutan, tawar hati, menjadi lemah dan tak berdaya. Ketakutan membuat kita berjalan menjauhi Tuhan. Ketakutan membuat kita tidak mengalami Tuhan. Oleh karena itu firman Tuhan selalu mengingatkan kepada kita dengan berkata “jangan takut”.
Dunia boleh bergoncang, masa sulit boleh datang tapi kita harus tahu bahwa kita berada di kerajaan yang tidak tergoncangkan, untuk itu kita tidak perlu menjadi takut.

2.    Meninggalkan Tuhan.
Elimelekh memutuskan untuk meninggalkan Betlehem dan pergi ke Moab. Ia berpikir dengan lari ke Moab akan membuat keadaan keluarganya menjadi lebih baik tapi alkitab mencatat Elimelekh dan kedua anaknya Mahlon dan Kilyon justru meninggal di Moab. Ya, akibat dari meninggalkan Tuhan, meninggalkan ibadah, meninggalkan persekutuan, meninggalkan pelayanan akhirnya meninggal. Naomi dia sadar akan kekeliruanya dan memilih kembali ke Bethlehem. Untuk kita ketahui, sangatlah tidak menyenangkan akibat dari meninggalkan Tuhan, Luk 15: 11-16, bagaimana anak bungsu meninggalkan rumah bapanya, tapi puji Tuhan ia menyadari keadaannya, ay 17-20. Pada titik ini dia sadar akan hidup rohaninya, ia sadar betapa kurang ajarnya sikap yang dia perlihatkan kepada bapanya. Ia sadar bahwa bapanya sudah sangat berbaik hati padanya dan saat itu dia mulai bisa menghargai bapanya dan bertindak untuk kembali dengan penyesalan dan kerendahan hati kepada bapanya. Ay 20-24, ketahuilah kalau kita mau berbalik dan kembali kepada bapa, dia pasti akan menerima kita. Kasihnya membuat dia berlari menjemput , merangkul dan mencium kita. Apapun keadaan kita, karena kasihNya yang besar Ia sangat menginginkan kita kembali kepadaNya. Kasih bapa sangat luar biasa,  Maz 139:7-10

Yang harus kita lakukan saat kita menghadapi masa-masa sukar :

1.    Mempercayai Tuhan dalam segala keadaan.
Bil 13:27-33; 14:6-9. Musa mengutus 12 pengintai ke tanah Kanaan untuk melihat situasi dan keadaan di sana. 10 pengintai memberi laporan yang mengecilkan hati, mereka melihat keadaan yang ada dan mereka memilih untuk menyerah. Tapi Yosua dan Kaleb berbeda, mereka percaya bahwa sekalipun di Kanaan ada banyak raksasa tapi Tuhan menyertai mereka dan akan memberikan kemenangan kepada mereka. Bukanlah keadaan yang menentukan seperti apa kita, tapi sikap hati dan cara berpikir kitalah yang akan menentukannya. Apakah kita mau mempercayai Dia atau tidak dalam segala keadaan. Tuhan itu nyata dan hidup, kalau kita tetap mempercayai Dia maka kita akan mengalami pengalaman-pengalaman yang luar biasa dengan Tuhan, bahkan kita pasti akan berjalan dari kemenangan yang satu kepada kemenangan yang lain.

2.    Percaya bahwa Tuhan sanggup memulihkan.
Keyakinan ini harus ada pada kita. Tuhan itu setia, Dia setia dengan janji-janjiNya, Dia setia dengan firmanNya. Ia berkata bahwa Dia sanggup memulihkan, menyembuhkan, melepaskan, menolong, mengangkat, membuka pintu-pintu yang tertutup bahkan meratakan gunung-gunung karena Ia yang berjalan di depan kita.

Yes 51:3, Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Percayalah, Tuhan sanggup mengubahkan keadaan, bahkan apa yang sudah iblis curi dari padamu, Tuhan sanggup mengembalikannya. Dia sanggup mengubah padang gurun menjadi taman eden, Dia sanggup mengubah padang belantara menjadi taman Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati. (APL)