Rabu, 22 Juni 2011

Homiletik - Bag 2

HOMILETIK
(Bagian 2)

2.       Merasa Cukup Dengan Kemampuan Secara manusia.

Kesalahan yang kedua, berpendapat bahwa tidak perlu bergantung kepada Roh Kudus saat kita mempersiapkan khotbah. Tetapi cukup bergantung kepada kemampuan diri sendiri dengan cara berlatih berkhotbah dan mengembangkan kemampuan alaminya. Latihan berkhotbah memang dapat membuat khotbah menjadi sangat menarik dan meyakinkan. Walau bagaimanapun juga, hanya melalui pengurapan Roh Kudus khotbah kita dapat membawa pesan Allah kepada orang yang mendengarkannya. Dengan pengurapan ini membuat pelayanan menjadi berkenan kepada Tuhan.

3.       Dengan Homiletik Saja Merasa Cukup untuk Berkhotbah.

Kalau para pengkhotabh mengerti prinsip-prinsip mengenai homiletik, mereka akan dapat menyusun ide-ide yang mereka dapatkan dan dengan cepat mempersiapkan pesan-pesan dan khotbah-khotbah dengan efekti. Bagaimanapun juga homiletik bukan merupakan metode yang cepat dan sederhana untuk memperoleh pesan-pesan khotbah, tetapi yang terpenting adalah kita memerlukan persiapan dan belajar dengan tekun. Cara ini hanya untuk mempermudah kita menyusun konsep menjadi pesan-pesan khotbah yang akan mempermudah pendengar-pendengar kita untuk dapat mengikuti dan mengerti.

4.       Hanya Pengetahuan yang Logis dari Homiletik yang Diperlukan.

Suatu khotbah atau pesan mungkin baik bila dipersiapkan sebelumnya tetapi tetap masih kurang berkualitas untuk membuatnya menjadi efektif dan produktif. Homiletik dilihat dari sisi manusia adalah khotbah yang dipersiapkan tetapi tetap memerlukan aspek keIlahian. Kenyataannya, tanpa hal ini khotbah kita tidak berkuasa untuk mengubah seseorang. Banyak yang pandai berbicara, tetapi kurang bergantung kepada pertolongan Roh Kudus dan pengurapanNya yang membuat pelayanan kita dapat mempengaruhi dan mengubah kehidupan manusia.

C. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSIAPAN KHOTBAH.

• Siapakah yang akan mendengar khotbah kita?
• Sasaran apa yang akan kita capai?
• Kemungkinan ada siapa di sana?
• Apakah ada ciri-ciri (keistimewaan) dan prasyaratan khusus?

D. 6 KATEGORI KHOTBAH.

  1. Penginjilan, ditekankan kepada keselamatan dan kesembuhan.
  2. Ibadah, mengilhami seseorang dalam kasih mereka kepada Allah.
  3. Penggembalaan, berhubungan dengan persoalan kesejahteraan jiwa mereka.
  4. Doktrin, membangun orang-orang percaya dalam iman mereka.
  5. Etika, menekankan prinsip-prinsip dan kehidupan orang-orang kristen secara etika.
  6. Kejadian-kejadian khusus, perkawinan, pemakaman, baptisan, dll.

E. 4 KAWASAN HOMILETIK.
Ada 4 kawasan utama yang menjadi perhatian homiletik.

1.       KONSEP

Untuk membuat suatu khotbah, kita perlu membuat suatu konsep khotbah, dengan menggunakan ilmu Homiletik. Dan konsep ini diperlukan untuk membuat suatu thema khotbah. Untuk mendapatkan konsep ini kita harus merenungkan firman Tuhan dan dengan pertolongan Roh Kudus untuk mengetahui kebenaran apa yang akan didapatkan dari kebenaran firmanNya, penting sekali hati kita benar dihadapan Tuhan. Firman yang kita dapatkan itu seperti kita menemukan bongkahan emas, hati kita dipenuhi dengan sukacita dan firman itu begitu jelas bagi kita.

2.       KOMPISISI (SUSUNAN)

Setelah kita mendapat thema tadi, sekarang kita mulai menganalisanya, dan menyusun setiap ide yang timbul dalam ingatan kita. Dan ide –ide harus berada dalam jalur thema tadi, kemudian kita tuliskan. Tidak usah mempermasalahkan susunan dan kerapiannya, kita cukup menuliskan saja ide-ide apa yang timbul, sehingga kita yakin bahwa kita telah mendapatkan suatu susunan khotbah walaupun belum tersusun rapi.

3.       KONSTRUKSI (BANGUNAN)

Setelah kita menganalisa materi-materi tersebut secara mendalam dan mendaftar setiap kebenaran yang kita temukan, kita sekarang mulai merangkai/menyusun ide-ide tersebut secara teratur. Hal ini penting kita lakukan supaya kita dapat melanjutkan berdoa dengan sungguh-sungguh untuk mempertimbangkan sasaran-sasaran lain.

Kita urutkan, kelompokkan thema-thema yang sama supaya memudahkan kita untuk menyampaikan khotbah kepada orang lain. Cara pengembangan seperti ini juga akan memudahkan orang lain untuk mengikuti jalan pikiran kita.

Bangunan khotbah ini bertujuan untuk membuat khotbah menjadi sederhana dan memudahkan para pendengar. Bangunan khotbah ini juga merupakan intisari khotbah yang sangat penting bagi para pebgkhotbah untuk mengembangkannya.

4.       KOMUNIKASI (HUBUNGAN PENYAMPAIAN)

Setelah susunan khotbah sudah selesai kita kerjakan, kita tinggal menyampaikan kebenaran firman tersebut.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyampaikan khotbah.

      Bagaimana untuk menyampaikan pokok-pokok persoalan kita agar menarik hati para pendengar.
      Bagaimana untuk mengembangkan pikiran kita pada persoalan yang tepat sehingga para    pendengar dapat mengikuti garis kebenaran yang kita cari untuk disampaikan.
      Bagaimana untuk motivasi para pendengar untukmelakukan firman yang didengarnya. “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja” (Yakobus 1:22).


F. TIGA TYPE UNTUK MEMPERSIAPKAN KHOTBAH.

  1. Khotbah yang tertulis

Metode ini menuntut banyak waktu dalam mempersiapkan khotbah, karena setiap ide harus dituliskan dalam sebuah buku. Yang membutuhkan perhatian yang khusus dan secara terperinci menggunakan susunan kalimat dan kata-kata yang tepat. Oleh karena itu seorang pengkhotbah harus benar-benar mengetahui apa yang harus disampaikan dan bagaimana cara penyampaiannya. Ada keuntungan dan kerugian dalam menggunakan metode ini. Keuntungan adalah, seluruh isi khotbah sudah ditulis dengan terperinci dan hati-hati. Seorang pengkhotbah dapat menyampaikan dengan lengkap dan luas.

Kerugiannya adalah cara penyampaian khotbah ini sering kali membosankan para pendengar, karena cara penyampaiannya seringkali berlawanan sehingga menjadi tidak menarik dan sulit ditangkap.

  1. Kerangka Khotbah yang Tertulis

Metode seperti ini umum digunakan, dan merupakan cara yang paling efektif. Caranya adalah dengan membuat garis besar khotbah secara singkat, yang disebut “Kerangka Khotbah”.

Kerangka khotbah ini terdiri dari bagian-bagian yang terangkai seperti kerangka tubuh kita sehingga memberikan bentuk dan susunan khotbah yang ingin disampaikan oleh pengkhotbah. Dengan metode ini membuat seorang pengkhotbah sangat fleksibel karena tidak terikat pada catatan khotbahnya. Lebih leluasa memberikan tempat pada Roh Kudus untuk mewahyukan apa yang akan disampaikan. Penyampaiannya sangat spontan dan menarik dan lebih mudah ditangkap oleh pendengar.

  1. Khotbah Inspirasi  

Type khotbah ini spontan yang muncul pada saat berkhotbah,karena khotbah ini tidak tertulis. Oleh karena itu seorang pengkhotbah harus mempersiapkan setiap ide/pemikiran yang akan disampaikan ke dalam hati dan pikiran.

Cara khotbah seperti ini efektif sekali bial digunakan sebagai khotbah penginjilan. Khotbah seperti ini akan sangat menarik bila disampaikan oleh pengkhotbah yang diurapi dan berpengalaman. Karena khotbah ini keluar dari hati seringkali melibatkan emosi yang tinggi. Oleh karena itu emosi harus seimbang dan tetap terkontrol oleh pikiran.

Ada 2 kelemahan dalam menggunakan metode khotbah seperti ini.
1.       Seringkali kurang memuaskan, karena roh dan jiwa pendengar tidak dapat dipulihkan.
2.       Cara penyampaiannya seringkali menjadi over emosi dan menjadi irasional dan kurang meyakinkan.

bersambung ke Homiletik - Bag 3