Selasa, 14 Juni 2011

Wahyu Kepada Yohanes

Wahyu kepada Yohanes

Wahyu 1:1  Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
Wahyu 1:2  Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
Wahyu 1:3  Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Banyak orang menganggap kitab Wahyu adalah kitab yang paling menakutkan dari 66 kitab di dalam Alkitab. Bayangan tentang kehancuran dunia dan kejadian-kejadian mengerikan yang tertulis didalam kitab nubuat ini membuat orang takut dan bahkan tidak berani untuk membaca dan mempelajarinya.
Padahal sebenarnya kitab ini adalah kitab yang paling menyenangkan dan paling menggembirakan didalam alkitab. Didalamnya digambarkan tentang suatu masa dimana kita akan tinggal bersama dengan Allah, dimana ada damai sejahtera, tidak ada kesedihan dan penderitaan, tidak ada air mata, tidak ada perkabungan bahkan tidak ada kematian lagi. Dan itu berlaku bukan hanya sementara saja tetapi kekal dan selama-lamanya.
Bukan suatu kebetulan kitab Wahyu diletakkan di akhir dari alkitab. Kalau kitab Kejadian berisi awal manusia dan peradabannya, awal dari penghakiman Allah dan kasih karuniaNya terhadap manusia, maka kitab Wahyu berisi akhir dari penghakiman Allah dan kemenangan kasih karunia-Nya. Dalam kitab kejadian kita di perlihatkan kisah asal dosa manusia dan dalam kitab Wahyu kita mendapatkan kemenangan lengkap dan terakhir atas dosa.
Melalui kitab Wahyu ini kita banyak menemukan misteri-misteri yang menjadi jelas. Kita bisa tahu bagaimana kejahatan itu ada dan bertahan di bumi dan bagaimana nasib dari kejahatan itu sendiri. Kita juga tahu bagaimana rencana Tuhan sehingga kita bisa menemukan bagaimana menjalani kehidupan yang benar.
Yohanes murid yang terkasih dari Yesus, anak laki-laki  Zebedeus, saudara laki-laki Yakobus menulis surat ini sekitar tahun 94 sampai 96 Masehi yaitu dalam masa tua, mungkin berumur delapan puluhan tahun. Tulisan ini bukan berasal dari pikiran Yohanes, penulis sebenarnya adalah Allah sendiri. Kitab ini berasal dari  pikiran Allah dan diungkapkan kepada AnakNya dan pada gilirannya Anak melalui malaikat-malaikatNya mengungkapkan kepada Yohanes melalui simbol dan tanda-tanda ditempat pengasingannya di pulau Patmos.
Penggunaan simbol dan tanda-tanda dengan ketepatan dan kejelasan yang luar biasa,  dan hampir semua dari simbol-simbol ini sudah ada pada bagian lain dari Alkitab, sehingga kalau kita tidak mengerti bagian lain dari Alkitab maka kita, akan bingung dan tidak akan mengerti dengan jelas maknanya.
Kitab ini memberikan banyak detil tentang konflik disepanjang masa, termasuk pemberontakan iblis, usahanya untuk memperdaya manusia tentang Allah, kekekalan, dan bagaimana dunia akan mencapai klimaks yang tetap berupa seribu tahun masa damai.
Pada ayat 3 kita temukan pada bagian awal sekali : “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya.” Janji Allah pada kita semua yang membaca kitab ini termasuk saudara dan saya bahwa adalah bahwa ada suatu kebahagiaan khusus yang Allah berikan kepada kita jika kita membaca, mendengar dan menuruti kata-kata dari nubuat ini. Tuhan ingin kita mempelajari kitab nubuat ini bukan sekedar mengajar tentang kejadian di masa depan, tetapi nubuat ini juga meyakinkan kita bahwa Allah itu berpegang pada firmanNya dan janji-janjiNya.
Kita sekarang sedang memasuki masa dimana dunia sedang mendekati akhirnya. Dalam masa-masa sulit, gejolak demi gejolak, kekacauan, tekanan demi tekanan, ketakutan demi ketakutan, bencana alam dimana-mana, kelaparan, peperangan, penyakit yang mengerikan tidaklah akan membuat kita merasa takut dan gentar karena tahu apabila kita membaca, mendengar, memahami dan menuruti apa kata nubuat ini, kita akan dituntun dan dijamin oleh Tuhan dalam melewati segala kekacauan zaman ini.
Haleluyah.